Saturday, 12 November 2016

PERSEDIAAN BARANG

PERSEDIAAN BARANG
Pengertian Persediaan
Persediaan adalah aktiva yang tersedia dijual dalam kegiatan usaha normal atau dalam proses produksi atau dalam perjalanan atau dalam bentuk bahan atau perlengkapan utk digunakan dalam proses produksi.
PENGERTIAN PERSEDIAAN BARANG
Secara umum istilah persediaan barang dipakai untuk menunjukkan barang-barang yang dimiliki untuk dijual kembali atau digunakan untuk memproduksi barang-barang yang akan dijual.
Dalam perusahaan dagang, barang-barang yang dibeli dengan tujuan akan dijual kembali diberi judul persediaan barang
Jenis persediaan yang ada dalam perusahaan manufaktur :
1. Bahan baku dan penolong. Bahan baku adalah barang-barang yang akan menjadi bagian dari produk jadi yang dengan mudah dapat diikuti biayanya. Sedangkan bahan penolong adalah barang-barang yang juga menjadi bagian dari produk jadi tetapi jumlahnya relatif kecil atau sulit diikuti biayanya. Misalnya dalam perusahaan mebel, bahan baku adalah kayu, rotan, besi siku. Bahan penolong adalah paku, dempul
2. Supplies Pabrik. Adalah barang-barang yang mempunyai fungsi melancarkan proses produksi misalnya oli mesin, bahan pembersih mesin
3. Barang dalam proses. Adalah barang-barang yang sedang dikerjakan (diproses) tetapi pada tanggal neraca barang-barang tadi belum selesai dikerjakan
4. Produk selesai. Yaitu barang-barang yang sudah selesai dikerjakan dalam proses produksi dan menunggu saat penjualannya
Metode Pencatatan Persediaan
  Metode Fisik/Periodik
  Metode Perpetual/buku
Perbedaan Pencatatan Metode Perpetual dengan Fisik sbb :
Pada saat mencatat pembelian persediaan
Metode perpetual
                Jurnal : Persediaan                                          xxx
                                                                Utang dagang/kas                           xxx
Metode fisik
                Jurnal : Pembelian                                           xxx
                                                                Utang dagang/kas                           xxx
Pada Saat Akhir Tahun
  Metode perpetual
                                Tidak perlu ada AJP
  Metode fisik
                                Jurnal :
  HPP                                                        xxx
                                                                Persediaan awal                                               xxx
  HPP                                                        xxx
                                                                Pembelian netto                                              xxx
  Persediaan akhir                              xxx
                                                                HPP                                                                        xxx
Masalah Pemilikan Persediaan Barang
  Barang dalam perjalanan (goods in Transit)
  Barang-barang yang dipisahkan (Segregated Goods)
  Barang-barang konsinyasi (Consigment Goods)
  Penjualan Angsuran (Installment Sales)
Barang Dalam Perjalanan
  f.o.b. Shipping Point
                Yaitu kepemilikan thd suatu barang akan berpindah ke tangan pembeli pada saat pihak pengangkut menerima barang dari tangan penjual.
                pada saat tersebut penjual mencatat penjualan dan mengurangi persediaan barangnya, sedangkan pembeli mencatat pembelian dan menambah persediaan barangnya.
  f.o.b. Destination
                Yaitu kepemilikan thd suatu barang akan berpindah ke tangan pembeli pada saat barang tsb diterima oleh pembeli dari pengangkut
Barang-barang yang Dipisahkan (Segregated Goods)
               
                Kontrak penjualan barang dalam jumlah besar sehingga pengirimannya tidak dapat dilakukan sekaligus. Barang-barang yang terpisahkan tensendiri dengan maksud untuk memnuhi kontrak-kontrak atau pesanan-pesanan walaupun belum dikirim, hanknya sudah berpindah pada pembeli. Oleh karena itu pada tanggal penyusunan laporan keuangan jika ada barang-barang yang dipisahkan, harus dikeluarkan dari jumlah persediaan penjual dan dicatat sebagai penjualan
Barang-barang Konsinyasi (consignment Goods)
Dalam cara penjualan titipan, barang-barang yang dititipkan untuk dijual (dikonsinyasikan) haknya masih tetap pada yang menitipkan sampai saat barang-barang tersebut dijual. Sebelum barang tersebut dijual masih tetap menjadi persediaan pihak yang menitipkan (consignor). Pihak yang menerima titipan (consignee) tidak mempunyai hak atas barang tersebut sehingga tidak mencatat barang tersebut sebagai persediaannya. Apabila barang-barang itu sudah dijual maka yang menrima titipan membuat laporan pada yang menitipkan. Pada waktu menerima laporan, pihak yang menitipkan (consignor) mencatat penjualan dan mengurangi persediaan barangnya
Penjualan Angsuran (Installment sales)
Dalam penjualan angsuran, hak atas barang tetap pada penjual sampai seluruh harga jualnya dilunasi. Penjual akan melaporkan barang-barang tersebut dalam persediaannya dikurangi dengan jumlah yang sudah dibayar. Pembeli akan melaporkan barang-barang tersebut dalam persediaannya sejumlah yang sudah dibayar.
Contoh :
Dibeli mesin dengan harga Rp 20.000.000 yang pembayarannya akan diangsur selama 5 tahun, setiap tahun sebesar Rp 4.000.000 ditambah bunga 10 % pertahun. Jurnal di pembeli :
Pembelian mesin :
Mesin                                                   20.000.000
                utang                                                                    20.000.000
Akhir tahun pertama :
Utang                                                    4.000.000
Biaya bunga                                        2.000.000
                kas                                                                         6.000.000
Bunga : 10% x 20.000.000 = 2.000.000
Akhir tahun kedua :
Utang                                                    4.000.000
Biaya bunga                                        1.600.000
                kas                                                                         5.600.000
Bunga : 10% x 16.000.000 = 1.600.000





No comments:
Write comments

Recommended Posts × +