Saturday, 6 January 2018

IQ, EQ, SQ DAN CQ DALAM PERKEMBANGAN PROFESI

IQ, EQ, SQ DAN CQ
DALAM PERKEMBANGAN PROFESI
Daniel Goleman (Emotional Intelligence-1996)
q  Orang yang mempunyai IQ Tinggi tapi EQ rendah cenderung mengalami kegagalan yang lebih besar dibanding dengan orang yang IQ nya rata-rata tapi EQ nya tinggi, artinya bahwa penggunaan EQ atau olah rasa justru menjadi hal yang sangat penting
q  Kecerdasan
q  Adalah Sebagian kumpulan kapasitas seseorang untuk bereaksi serah dengan tujuan, berfikir rasional dan mengelola lingkungan secara efektif.
Menurut Gardner  (2002)
q  Kecerdasan (Intelligen) mencakup 3 hal :
  1. Kemampuan untuk menyelasaikan masalah yang terjadi dalam kehidupan manusia.
  2. Kemampuan untuk menghasilkan persoalan-persoalan baru untuk diselesaikan.
  3. Kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang akan memunculkan penghargaan dalam budaya seorang Individu
Ciri – ciri Mendasar Kecerdasan (Intellegens
q  To judge well (dapat menilai).
q  To comprehend well (memahami secara keseluruhan).
q  To Reason well (memberi alasan dengan baik)
Ciri-ciri Perilaku Intellegen (Cerdas)
  1. Masalah yang dihadapi merupakan masalah baru bagi yang bersangkutan.
  2. Serasi tujuan dan ekonomis (efisien).
  3. Masalah mengandung tingkat kesulitan.
  4. Keterangan pemecahannya dapat diterima.
  5. Sering menggunakan abstraksi.
  6. Bercirikan kecepatan.
  7. Memerlukan pemusatan perhatian.
Faktor yg mempengaruhi Kecerdasan (Intellegen)
  1. Pembawaan ; Kapasitas/ batas kesanggupan.
  2. Kematangan; telah mencapai kesanggupan menjalankan fungsinya, erat kaitan dengan umur.
  3. Pembentukan ; pengaruh dari luar.
  4. Minat
  5. Kebabasan ; terutama dalam memecahkan masalah.
Rumpun atau macam-macam kecerdasan :
q  IQ (Intellegence Qoutient)
q  EQ (Emotional Qoutient)
q  AQ (Adversity Qoutient)
q  SQ (Spiritual Qoutient)
q  CQ (Creativity Qoutient)
IQ (INTELLEGENCE QUOTIENT)
q  Intellegensi adalah keseluruhan kemampuan individu untuk berfikir dan bertindak secara logis, terarah, serta mengelola dan menguasai lingkungan secara efektif (Marten Pali, 1993)
Kesimpulan IQ :
q  Frustasi dan kegagalan dalam bekerja dapat berkurang jika pelaku profesi mencari informasi dangan berbagai cara/strategi bekerja, dengan berbagai alternative, banyak pikiran untuk keberhasilan dalam berkarya.
q  Situasi yang kondusif untuk bekerja bisa diciptakan melalui pemberian motivasi atau menumbuhkan motivasi diri sendiri dengan konsep bekerja yang berfokus pada kelebihan-kelebihan yang dimiliki setiap individu.
Pengertian EQ/ Kecerdasan Emosi
q  Emosi adalah letupan perasaan seseorang
q  Kemampuan untuk mengenali perasaan sendiri, perasaan orang lain, memotivasi diri sendiri, mengelola emosi dengan baik dan berhubungan dengan orang lain (DANIEL GOLDMAN).
q  Kemampuan mengerti dan mengendalikan emosi (PETER SALOVELY  & JOHN MAYER)
q  Bertanggung jawab atas harga diri, kesadaran diri, kepekaan sosisl dan adaptasi sosial (SEAGEL).
Aspek EQ (menurut Salovely & Goldman) ada lima:
  1. Kemampuan mengenal diri (kesadaran diri).
  2. Kemampuan mengelola emosi (penguasaan diri).
  3. Kemampuan memotivasi diri.
  4. Kemampuan mengendalikan emosi orang lain.
  5. Kemampuan berhubungan dengan orang lain (empati).
Perilaku Cerdas Emosi :
q  Menghargai emosi negative orang lain.
q  Sabar menghadapi emosi negative orang lain.
q  Sadar dan menghargai emosi diri sendiri.
q  Emosi negative untuk membina hubungan.
q  Peka terhadap emosi orang lain.
q  Saat emosional adalah saat mendengarkan.
EQ Tinggi adalah
q  Berempati
q  Mangungkapkan dan memahami perasaan.
q  Mengendalikan amarah.
q  Kemandirian.
q  Kemampuan menyesuaikan diri.
q  Disukai
q  Kemampuan memecahkan masalah antar pribadi.
Kesimpulan EQ :
q  EQ dianggap sebagai persyaratan bagi kesuksesan pribadi.
q  Alasan utamanya adalah masyarakat percaya bahwa emosi-emosi sebagai masalah pribadi dan tidak memiliki tempat diluar inti batin seseorang juga batas-batas keluarga.
q  Dr. DANIEL GOLEMAN memberikan satu asumsi betapa pentingnya peran EQ dalam kesuksesan pribadi : 90 % prestasi kerja ditentukan oleh EQ.
q  Pengetahuan dan teknis hanya berkontribusi 4 %
Membangun benteng untuk mencapai keterampilan Emosional (Dr Patricia Patton)
  1. Paham pentingnya peran emosi dan pemahaman yang memungkinkan anda merasakan perbedaan besar dalam bagaimana kita mengendalikan emosi.
  2. Mengekspresikan kanyataan bahwa tidak seorangpun memiliki perasaan yang sama tentang persoalan yang serupa.
  3. 3.Mengekang emosi adalah tindakan yang tidak sehat yang dapat mengarahkan kita kepada hal-hal yang negative.
  4. 4. Mempertajam intuisi pemecahan masalah.
  5. 5. Mengetahui keterbatasan diri sendiri.
  6. 6. Memungkinkan orang lain menjadi diri sendiri.
  7. 7. Mengetahui diri sendiri dan menghargai potensi yang kita miliki.
  8. 8. Mengetahui pentingnya kasih sayang, perhatian,dan berbagi bersama.
Menurut Robert K Cooper, PH.D
q  Meningkatkan kecerdasan dengan “masuk kedalam hati dan keluar dari fikiran”.
SQ (SPIRITUAL QUOTIENT)
q  Spiritual adalah inti dari pusat diri sendiri.
q  Kecerdasan spiritual adalah sumber yang ilhami, menyemangati dan mengikat diri seseorang kepada nilai-nilai kebenaran tanpa batas waktu (Agus N. Germanto, 2001)
Menurut VICTOR FRANK (PSIKOLOG)
q  Pencarian manusia akan makna hidup merupakan motivasi utamanya dalam hidup.
q  Kearifan spiritual adalah sikap hidup arif dan bijak secara spiritual, yang cenderung lebih bermakna dan bijak, bisa menyikapi segala sesuatu secara lebih jernih dan benar sesuai hati nurani kita, kecerdasan spiritual “SQ”.
Ciri – Ciri SQ Tinggi :
  1. Memiliki prinsip dan visi yang kuat.
  2. Mampu melihat kesatuan dalam keanekaragaman.
  3. Mampu mengelola dan bertahan dalam kesulitan dan penderitaan.
  4. Mampu memaknai setiap sisi kehidupan.
  5. MAmpu mengelola dan bertahan dalam kesulitan dan penderitaan.
a.       Memiliki Prinsip dan Visi Yang Kuat :
b.      Prinsip adalah suatu kebenaran yang hakiki dan fundamental berlaku secara universal bagi seluruh umat.
c.       Prinsip merupakan pedoman berprilaku, yang berupa nilai-nilai yang permanen dan mendasar.

3 prinsip utama bagi orang yang spiritualnya tinggi :
q  Prinsip kebenaran.
q  Prinsip Keadilan.
q  Prinsip Kebaikan.
Suatu ungkapan seorang pakar :
q  “NO RELIGION WITHOUT MORAL, NO MORAL WITHOUT LAW”
q  Oleh karena itu SDM sebagai pelaksana suatu profesi haruslah yang beraga dalam arti beriman dan bertakwa, bermoral dalam arti taat pada hukum.
CQ (CREATIVITY QUOTIENT)
KECERDASAN KREATIVITAS
q  Adalah potensi seseorng untuk memunculkan sesuatu yang penemuan-penemuan baru dalam bidang ilmu dan teknologi serta semua bidang dalam usaha lainnya.
GUIL FORD mendeskripsikan
5 ciri kreativitas :
  1. Kelancaran : Kemampuan memproduksi banyak ide.
  2. Keluwesan : Kemampuan untuk mengajukan bermacam-macam pendekatan jalam pemecahan masalah.
  3. Keaslian : Kemampuan untuk melahirkan gagasan yang orisinil sebagai hasil pemikiran sendiri.
  4. Penguraian : Kemampuan menguraikan sesuatu secara terperinci.
  5. Perumusan Kembali : Kemampuan untuk mengkaji kembali suatu persoalan melalui cara yang berbada dengan yang sudah lazim.
Kreativitas terdiri dari dua unsur :
  1. Kepasihan (kemampuan menghasilkan sejumlah gagasn dan ide prmecahan masalah dengan lancar).
  2. Keluwesan (Kemampuan untuk menemukan gagasan yang berbeda dan luar biasa untuk memecahkan suatu masalah )
Hambatan untuk menjadi Kreatif :
q  Kebiasaan, waktu, dibanjiri masalah, tidak ada masalah, takut gagal, kebutuhan akan sebuah jawaban sekarang, kegiatan mental yang sulit diarahkan, tahut bersenang-senang, kritik orang lain.
Beberapa cara memunculkan gagasan kreatif yaitu :
  1. Kuantitas gagasan.
  2. Teknik brainstorming.
  3. Sinektik.
  4. Memfokuskan tujuan.
Kesimpulan CQ :
q  SDM sebagai pelaksana suatu profesi dengan tingkat kecerdasan kreativitas (CQ) yang tinggi, adalah mereka yang kreatif, mampu mencari dan menciptakan terobosan-terobosan dalam membatasi berbagai kendala atau permasalahan yang muncul dalam lembaga profesi yang mereka geluti.



No comments:
Write comments

Recommended Posts × +