Manajemen waktu
• Menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia, manajemen adalah penggunaan sumber daya
secara efektif untuk mencapai sasaran. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia,
waktu merupakan seluruh rangkaian saat ketika proses, perbuatan, atau keadaan
berada atau berlangsung.
• Manajemen
waktu adalah menyelesaikan sesuatu dengan lebih cepat dan bekerja lebih
cerdas (Davidson, 2001, h.6). menurut Orr (dalam Saputro, 2006, h. 21),
manajemen waktu diartikan sebagai penggunaan waktu seefisien dan seefektif
mungkin untuk memperoleh waktu maksimal. Taylor (1990, h. 9) mengatakan bahwa
manajemen waktu adalah pencapaian sasaran utama kehidupan sebagai hasil utama
kehidupan sebagai hasil dari menyisihkan kegiatan-kegiatan yang tidak berarti
yang sering memakan banyak waktu.
• Dari
beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa manajemen waktu adalah
proses pencapaian suatu sasaran atau tujuan tertentu yang telah ditentukan
dalam kurun waktu tertentu dengan menggunakan sumber daya secara efektif dan efisien,
seperti manusia, uang, perlengkapan, bahan-bahan, dan metode-metode tertentu
serta dengan menyisihkan kegiatanya.
Alasan mengapa manajemen waktu itu penting
• Mengatur
waktu secara rapi dan efektif bukanlah pekerjaan yang mudah apalagi berupaya
untuk mentaatinya secara konsisten dan persisten. Sebagai anak muda dan
mahasiswa anda pasti akan memiliki sekian banyak kegiatan dan tantangan baru,
peran dan sekaligus tanggung jawab serta prioritas lain yang harus anda
lakukan. Semua kegiatan dan tuntutan itu akan selalu bersaing merebut waktu dan
perhatian anda. Masa adaptasi dari masa remaja yang sebelumnya menjalani
pendidikan menengah ke masa dewasa muda yang mulai merintis pendidikan tinggi
di perguruan tinggi membuat dan menuntut terjadinya perubahan besar di dalam
menata manajemen waktu anda. Perubahan besar itu antara lain karena beberapa
hal berikut ini:
• Meningkatnya
peran dan tanggung jawab untuk belajar mandiri;
• Banyaknya
aktivitas baru yang harus diikuti, misal olah raga baru, asosiasi mahasiswa
dan/atau kelompok belajar baru, kegiatan kemahasiswaan di dalam atau di luar
kampus;
• Teman-teman
dan pengalaman baru;
• Tuntutan
untuk lebih banyak mengambil putusan mandiri tanpa campur tangan dari orang tua
atau keluarga;
• Tempat
tinggal dan lingkungan baru;
• Kebutuhan
yang lebih besar untuk misalnya melakukan hal-hal rutin sehari-hari secara
mandiri, misal berbelanja, memasak, mencuci, membersihkan kamar, membayar
beberapa tagihan rutin;
• Mungkin
pula anda harus bekerja paruh waktu atau mengurus keluarga yang tinggal bersama
anda.
BAGAIMANA CARA MEMPERBAIKI MANAJEMEN WAKTU?
• Kunci
dari manajemen waktu adalah perencanaan (planning)! Tanpa ini, anda tidak akan
pernah berhasil menata waktu apalagi meraih hasil optimal. Betapapun enggannya
anda karena terkesan membosankan, namun menyusun daftar panjang kegiatan
ini-itu yang harus dilakukan, menyisihkan waktu sejenak untuk berpikir mana
dari daftar itu yang harus dipilih terlebih dahulu untuk dilaksanakan esok
hari, lusa, minggu depan atau bulan depan, adalah momen paling kritis bagi anda
untuk mengontrol waktu ‘hidup’ anda sendiri.
• Berikut
ini langkah-langkah untuk membantu anda menyusun atau menata manajemen waktu:
• Buatlah
buku agenda atau kalender atau catatan khusus, baik secara manual ataupun elektronik;
• 2. Tulis
semua tanggal, hari, waktu yang berkaitan dengan kegiatan akademik anda. Misal,
tanggal ujian tengah dan akhir semester, tanggal paling akhir menyerahkan tugas
kelas, tanggal terakhir batas pembayaran uang kuliah, tanggal perwalian akademik
dengan dosen wali, tanggal pendaftaran rencana studi, dstnya;
• 3. Tulis
semua tanggal, hari, dan waktu untuk kegiatan yang bersifat sosial dan
personal. Misal, kapan punya janji untuk konsultasi ke dokter, kapan harus
bayar tagihan listrik, tagihan uang sewa kamar, jadwal kompetisi olah raga,
jadwal untuk pulang ke rumah orang tua di daerah, atau untuk berkunjung ke
sanak famili, dstnya;
Susun prioritas kegiatan yang terdapat di dalam
daftar b dan c di atas, mulai dari yang paling utama hingga paling tidak utama,
sehingga menghasilkan sebuah jadwal rutin mingguan. Contoh, anda dapat menyusun
jadwal dengan membagi serangkaian kegiatan anda ke dalam 4 (empat) kelompok
yaitu:
• Aktivitas
akademik yang sudah ‘fixed’ (sebagai prioritas paling utama):
• Jadwal
kuliah kelas
• Jadwal
praktikum
• Jadwal
ke perpustakaan
• Jadwal
tutorial wajib
• Jadwal
belajar mandiri (di luar kelas) harian
• Aktivitas
sosial atau personal yang sudah ‘fixed’ (juga sebagai prioritas paling utama):
• Jadwal
rutin makan, minum obat
• Jam
tidur
• Waktu
berolah raga
• Jadwal
beribadah, perjalanan ‘mudik’
• Merawat
hewan peliharaan
• Aktivitas
akademik pendukung (sebagai prioritas tetapi peringkat di bawah paling utama):
• Jadwal
diskusi kelompok untuk membuat tugas kelas
• Jadwal
mentoring (tentatif alias tidak diwajibkan oleh fakultas)
• Aktivitas
sosial atau personal pendukung (penting tetapi bukan prioritas utama):
• Jadwal
berkunjung ke sanak famili dan teman
• Jadwal
berbelanja bahan makanan, mencuci pakaian, membersihkan kamar
• Nonton
pertunjukan konser musik, teater, kompetisi olah raga
• Jadwal
ke museum, pertemuan pemuda di lingkungan tempat tinggal
• Jadwal
rapat dalam organisasi kemahasiswaan
• Jadwal
untuk berkomunikasi rutin dengan orang tua yang tidak tinggal serumah dengan
anda
PEDOMAN MENYUSUN MANAJEMEN WAKTU
• Cukupkan
waktu tidur antara 6 - 8 jam/per hari;
• Upayakan
jadwal aktivitas anda berlangsung antara pukul 06.00 - 22.00 WIB;
• Jadwalkan
bahwa waktu belajar mandiri anda minimal 20 jam/per minggu (di luar waktu kuliah
di kelas);
• Rencanakan
waktu belajar mandiri maksimum 10 jam/per hari;
• Rencanakan
waktu belajar mandiri untuk setiap subyek atau topik maksimum 5 jam/per hari;
• Selang-seling
topik belajar mandiri secara teratur jika anda misalnya memutuskan bahwa dari
jam 07.00 hingga 13.00 adalah waktu belajar mandiri (maksudnya anda tidak
menghabiskan waktu 6 jam hanya untuk belajar satu topik);
BAGAIMANA MENGHINDAR MENJADI PROCRASTINATOR?
• Procrastinator
adalah orang yang amat suka menunda pekerjaan hingga jelang hari atau menit
akhir dari batas waktu. Tindakan menunda pekerjaan hingga jelang dead-line
disebut procrastination. Jika hal ini dibiarkan berlangsung terus menerus jelas
akan menjadi kebiasaan belajar yang buruk. Bahkan, kebiasaan ini akan terus
membudaya di saat anda sudah bekerja sebagai profesional atau pengemban profesi
yang akibatnya adalah kinerja anda tidak akan optimal, stress berat, berdampak
buruk pada kesehatan fisik hingga kegagalan. Oleh karena itu, biasakan diri
anda untuk tidak menjadi procrastinator. Bagaimana caranya? Beberapa petunjuk
berikut ini mungkin dapat anda lakukan:
• Biasakan
belajar atau bekerja berdasarkan agenda
• Jika
anda memulai mengerjakan suatu tugas besar seketika pada saat anda merasa siap
atau berada di bawah tekanan harus selesai karena esok adalah tenggat waktu
penyelesaian, maka memang mungkin anda akan berhasil, tapi ingat tidak selalu
akan berhasil.
• Jadi,
mulailah dari hal kecil sejak awal. Cobalah untuk mengurai atau menjabarkan
satu tugas besar menjadi beberapa tahap atau bagian kecil yang memungkinkan
anda untuk segera mengerjakannya sedini mungkin
No comments:
Write comments