CARA
PENYEBARAN ISLAM DI INDONESIA
Agama islam mudah diterima
masyarakat bukan karena kebetulan. Kesempurnaan ajaran dan mudahnya diterima
akal sehat adalah factor utamanya. Di samping itu , kecerdikan para tokoh Islam
dalam menyebakan ajaran islam juga merupakan kunci keberhasilan diterimanya
islam sebagai agama masyarakat Indonesia. Adapun strategi-strategi penyebaran
islam di Indonesia dapat dilihat dari berbagai jalur penyebaran berikut:
1. Jalur Ajaran Agama
Islam adalah agama yang menghargai persamaan kedudukan, hak
dan kewajiban semua manusia. Tidak ada yang lebih penting atau lebih utama
dalam pandangan Allah SWT, kecuali
karena taqwanya. Dengan demikian, semua lapisan masyarakat dapat saling hidup
rukun, bersaudara, bergotong royong, saling menghargai,saling mengasihi,
besikap adil, sehingga toleransi islam merupakan cirri bangsa ini yang dikenal
dunia hingga sekarang.
Selain itu, ajaran tasawuf yang dijalankan para sufi juga
mempunyai andil besar dalam memasyaratkan islam di Indonesia, karena memiliki
banyak persamaandengan kepercayaan kuno Indonesia yag cenderung pada pandangan
hidup mistik dan gaib. Para ulama sufi mengajarka agama Islam dengan pendekatan
yang mengena pada kebutuhan hidup yang di hadapi. Ajaran tasawuf yang dibawah
oleh para pejuang islam tersebut ternate mudah diterima dan disukai seperti
magis dan pengobatan. Di antara took yang menyebarkan islam melalui ajaran
tasawuf adalah Hamzah Fansuri di Aceh dan Walisongo di Jawa.
2. Jalur Poltik dan Kekuasaan
Secara politis penyebaran Islam dilkukan oleh para raja dan
penguasa saat itu. Denganadanya raja-raja yang beragama Islam, ajaran Islam
mulai menyebar ke seluruh pelosok kerajaan dan berangsur-angsur diikuti oleh
rakyat dan punggawa kerajaan.
Sebagai contoh di Maluku dan Sulawesi selatan. Kebanyaka
rakyat masuk Islam setelah rajanya memeluk islam terlebih dahulu. Pengaruh
politik raja sangat membantu tersebarnya islam di daerah ini. Kemenangan
kerajaan Islam secara politis banyak menarik penuduk sekitar untuk masuk islam.
3. Jalur ekonomi dan Perdagangan
Aktivitas perdagangan merupakan cara pertama yang dilakukan
oleh parasaudagar. Aktivitas perdagangan biasanya menggunakan jalur laut
sebagai lalulintasnya. Perjalan laut ituterjadi bail antarpulau Indonesia
sendiri maupun melampaui Cina, India, dan Teluk Persia. Perdagangan tersebut
memberikan keuntungan dan mendatangkan pemasukan untuk pelabuhan-pelabuhan yang
disinggai, baik menyangkut barang-barang yang masuk maupun barang-barang yang
keluar.
Perdagang yang terjadi saat itu ternyata banyak dikuasai oleh
saudagar islam baik dari Gujarat,Persia, maupun Arab. Sehingga yang terjadi
tidak hanya hubungan dagang saja tetapi juga hubungan agama hubungan tersebut
terjalin dengan baik dan akhirnya banyak masyarakat Indonesia atau pribumi yang
kemudian memeluk agama islam.
4. Jalur Pendidikan
Penyebaran Islam
di Indonesia juga dilakukan melalui pendidikan baik melalui majlis taklim
maupun pesantren yang diselenggarakan oleh guru-guru agama dan ulama-ulama.
Dipesantren para santri sebagai calon ulam, guru agama, dan kiayi pulang
kekampung masing-masing atau berdakwa ketempat tertentu untuk mengajakan islam,
misalnya pesantren yang didirikan oleh raden Rahmat di Ampel Denta Surabaya dan
Sunan Giri di Giri. Lulusan pesantren giri ini banyak di undang di malukuuntuk
mengajarkan agama islam.
5. Jalur Seni dan Budaya
Seni dan
kebudayaan merupakan salah satu jalur penyebaran Islam yang efektif. Jalur ini
di contohkan oleh walisongo dengan menggelar pertunjukan kesenian dan
kebudayaan. Sebagaimana yang dilakukan oleh Sunan KaliJaga, seorang wali yang
paling mahir dalam mementaskan wayang. Dalam pertunjukan tersebut dia tidak
meminta upah pertunjukan, tetapi meminta penonton untuk mengikutinya
mengucapkan syahadat, sunan Kalijaga juga menyalipkanajaan agama islam dalam cerita
wayang yang dipentasan. Selain wayang, kebudayaan lain atau hasil seni juga di
jadikan alat islamisasi, seperti sastra , kaligrafi, seni bangunan , sni ukir,
dan lain-lain.
No comments:
Write comments