Sunday 13 November 2016

Analisis Breakeven Dan Operating Leverage

Analisis Breakeven  Dan Operating Leverage


Analisis Breakeven (BEP)
Analisis pulang pokok atau analisis impas (analisis Break Even) à Teknik analisis untuk mempelajari hubungan natara biaya, laba dan volume penjualan (Cost- Profit- Volume Analysis).
TR = TC
Maka: P/u . Q = FC + VC/u. Q
            P/u. Q – VC/u. Q = FC
            Q (P/u – VC/u) = FC
Qbe = FC
           P/u – VC/u
Dimana Qbe adalah kuantitas pada keadaan BEP

Analisis Breakeven (BEP)
¨  BEP menentukan jumlah unit penjualan yang menghasilkan EBIT sebesar 0 (nol).
¨  Dpl. Perusahaan tidak untung dan tidak rugi.
¨  BEP dalam unit =    FC   .
                          P – VC
FC = Fixed Cost
P   = Harga jual / unit
VC = Variable Cost per unit
Contoh
                                                            Total                            Per  satuan
Penjualan (400unit)                 $ 1.000.000                 $ 2.500
Dikurangi VC                              600.000                     1.500
Contribution Margin               $   400.000                  $ 1.000
Dikurangi FC                               350.000     
Penghasilan neto                     $     50.000
BEP dalam unit =     FC     =     350.000    = 350 unit
        P – VC        2500 - 1500
Analisis Breakeven (BEP)
BEP dalam Rp =     FC      .
                         1 – VC/P
BEP =       FC       =      350.000      = 350.000
              1 – VC/P    1 – 1500/2500     1 -  0,6
        = 350.000 = Rp 875.000
                0,4
Jika dikonversi ke unit = 875.000 / 2500
                                    = 350 unit


Soal
¨  Sebuah Perusahaan Sepeda, menjual produknya dengan harga Rp 400.000,-. Perusahaan tersebut memiliki biaya tetap tahunan sebesar Rp. 800.000.000,- dan biaya variabel sebesar Rp. 200.000,- per unit berapapun volume dijual. Untuk mencari titik impas (break even point) ??
Beberapa Penerapan Analisis BEP
¨  Digunakan dalam Analisis Penggunaan Modal.
¨  Kebijakan harga: Harga dapat ditentukan untuk menghasilkan EBIT tertentu, dan harga dapat diturunkan tanpa menyebabkan EBIT negatif.
¨  Negosiasi kontrak karyawan: pengaruh kenaikan upah karyawan (VC) dapat dihitung pengaruhnya terhadap EBIT atau BEP.
¨  Struktur Biaya: pemilihan FC besar VC kecil atau sebaliknya dapat dipertimbangkan dg BEP.
¨  Keputusan pendanaan: keputusan untuk menambah / tidak menambah FC atau VC.
BEP Untuk Dua Produk
Sebuah periusahaan menghasilkan dua macam produk A dan B. Perusahaan memproduksi produk A sebanyak 10.000 unit dengan harga Rp. 10.000 per unit dan produk B sebanyak 5.000 unit dengan harga Rp. 30.000 per unit. Biaya variabel produk A dan B masing-masing sebesar 60% dari penjualan. Sedangkan biaya tetap produk A sebesar Rp. 20.000.000 dan produk B sebesar Rp. 30.000.000. Data laporan laba-rugi untuk produk A dan B tersebut sbb:

Perimbangan penjualan (sales mix) produk A dan B adalah 1 : 1.5 yaitu antara Rp. 100.000.000 : Rp. 150.000.000. Sedangkan perimbangan produknya adalah A : B = 2 : 1 yaitu 10.000 unit : 5.000 unit.
BEP total : Biaya Tetap Total                      =  FC
                  1 – (VC total: Penjualan Total)            1 – VC/P
BEP total = 50.000.000                                           = 50.000.000
                   1 – (150.000.000: 250.000.000)         1 – 0.60
               = Rp. 125.000.000 ,-
Perimbangan Sales produk A dan B = A : B = 1 : 1,5 atau 2 : 3
Maka,
Penjualan produk A = 2/5 x Rp. 125.000.000 = Rp. 50.000.000
Atau dalam unit = Rp. 50.000.000 : Rp. 10.000 = 5.000 Unit
Penjualan produk B = 3/5 x Rp. 125.000.000 = Rp. 75.000.000
Atau dalam unit = Rp. 75.000.000 : Rp. 30.000 = 2.500 Unit
Analisis Laba Neto Target
Kembali ke perhitungan BEP berikut:
BEP dalam unit =     FC     =     350.000    = 350 unit
        P – VC        2500 - 1500
¨  Jika perusahaan menginginkan laba sebesar Rp 50 rb, berapa unit produk harus dijual?
¨  Q laba 50rb = FC + laba target350rb+50rb  = 400 unit
            P – VC                2500 - 1500
Jika perhitungan BEP berikut:
BEP =       FC       =      350.000      = 350.000 = Rp 875.000
                            1 – VC/P    1 – 1500/2500     1 -  0,6
Q laba 50rb =    FC + laba target  =  350rb + 50rb   
                                1 – VC/P            1 – 1500/2500
                     =     400.000   =  400.000  = Rp 1.000.000,-
                      1 – 0,6          0,4
Jika dikonversi ke unit = 1.000.000 / 2.500 = 400 unit



Operating Leverage
¨  Leverage à penggunaan aset dan sumber dana oleh perusahaan. Pengeluaran biaya tetap
¨  Operating Leverage adalah kepekaan EBIT terhadap perubahan penjualan perusahaan.
¨  Dengan adanya FC, perubahan penjualan akan mengakibatkan perubahan yang lebih besar pada EBIT.
¨  Contoh: Penjualan sebesar Rp 300.000 untuk 30000 unit, VC/unit Rp 6, FC = Rp 100.000. Apa yang terjadi dengan EBIT jika penjualan naik 20% dari perkiraan ?
Analisis
                                                            Prediksi           Realisasi
Penjualan                     Rp       300.000           360.000
Total VC                                 180.000           216.000
Fixed Cost                              100.000           100.000
EBIT                                         20.000             44.000
EBIT naik sebesar Rp 24.000
% Perubahan EBIT = 44.000 – 20.000 = 120%                                                  20.000                   
% Perubahan EBIT = 6x % perub.penjualan (20%)
Degree of Operating Leverage = DOL
(Derajat Operating Leverage)
¨  DOL mengukur berapa EBIT berubah jika penjualan berubah sebesar 1%.
¨  DOL Rp =      % perubahan pada EBIT  . 
                                      % perubahan pada penjualan
¨  DOL      = Δ EBIT / EBIT
                                          Δ Q / Q
DOL Rp adalah DOL pada penjualan Rp tertentu.
DOL Rp =    Δ Q (P – VC)
                                Q (P – VC) - FC
             
Contoh:
Harga Rp 10/unit, VC Rp 6/unit, FC= Rp 100.000.
DOL Rp =    Δ Q (P – VC)
                    Q (P – VC) - FC
DOL Rp 300rb =         30.000 (10 – 6)         .
                                    30.000 (10 – 6) – 100.000      
                             
                              = 120.000 = 6x
                                     20.000
Artinya: Pada saat penjualan Rp 300.000 atau           30rb unit, jika penjualan naik 1% maka EBIT naik 6x nya atau 6%.
Jika yang diketahui FC dan VC total
Rumus DOL dapat diubah:
DOL Rp = S – TVC        .
                    S – TVC – FC
S = (Sales) = Jumlah Rp penjualan total
TVC = Total Variable Cost
FC       = Fixed Cost
Sifat DOL: Semakin tinggi tingkat penjualan maka semakin rendah DOL. 
DOL pada berbagai tingkat penjualan
Unit penjualan Rp penjualan   DOL Rp
25.000             250.000                       tidak terdefinisi
30.000             300.000                       6
35.000             350.000                       3,5
40.000             400.000                       2,67
45.000             450.000                       2,25
50.000             500.000                       2
75.000             750.000                       1,5
100.000                       1.000.000                    1,33
¨  Semakin besar DOL perusahaan, semakin peka atau semakin besar variasi keuntungan akibat perubahan penjualan perusahaan.
¨  DOL merupakan suatu atribut dari risiko bisnis perusahaan, semakin tinggi DOL semakin besar risiko bisnis perusahaan.
¨  Catatan: DOL tinggi berarti bisnis masih di dekat dengan BEP.



6 comments:
Write comments

Recommended Posts × +