Saturday 6 January 2018

IQ, EQ, SQ DAN CQ DALAM PERKEMBANGAN PROFESI

IQ, EQ, SQ DAN CQ
DALAM PERKEMBANGAN PROFESI
Daniel Goleman (Emotional Intelligence-1996)
q  Orang yang mempunyai IQ Tinggi tapi EQ rendah cenderung mengalami kegagalan yang lebih besar dibanding dengan orang yang IQ nya rata-rata tapi EQ nya tinggi, artinya bahwa penggunaan EQ atau olah rasa justru menjadi hal yang sangat penting
q  Kecerdasan
q  Adalah Sebagian kumpulan kapasitas seseorang untuk bereaksi serah dengan tujuan, berfikir rasional dan mengelola lingkungan secara efektif.
Menurut Gardner  (2002)
q  Kecerdasan (Intelligen) mencakup 3 hal :
  1. Kemampuan untuk menyelasaikan masalah yang terjadi dalam kehidupan manusia.
  2. Kemampuan untuk menghasilkan persoalan-persoalan baru untuk diselesaikan.
  3. Kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang akan memunculkan penghargaan dalam budaya seorang Individu
Ciri – ciri Mendasar Kecerdasan (Intellegens
q  To judge well (dapat menilai).
q  To comprehend well (memahami secara keseluruhan).
q  To Reason well (memberi alasan dengan baik)
Ciri-ciri Perilaku Intellegen (Cerdas)
  1. Masalah yang dihadapi merupakan masalah baru bagi yang bersangkutan.
  2. Serasi tujuan dan ekonomis (efisien).
  3. Masalah mengandung tingkat kesulitan.
  4. Keterangan pemecahannya dapat diterima.
  5. Sering menggunakan abstraksi.
  6. Bercirikan kecepatan.
  7. Memerlukan pemusatan perhatian.
Faktor yg mempengaruhi Kecerdasan (Intellegen)
  1. Pembawaan ; Kapasitas/ batas kesanggupan.
  2. Kematangan; telah mencapai kesanggupan menjalankan fungsinya, erat kaitan dengan umur.
  3. Pembentukan ; pengaruh dari luar.
  4. Minat
  5. Kebabasan ; terutama dalam memecahkan masalah.
Rumpun atau macam-macam kecerdasan :
q  IQ (Intellegence Qoutient)
q  EQ (Emotional Qoutient)
q  AQ (Adversity Qoutient)
q  SQ (Spiritual Qoutient)
q  CQ (Creativity Qoutient)
IQ (INTELLEGENCE QUOTIENT)
q  Intellegensi adalah keseluruhan kemampuan individu untuk berfikir dan bertindak secara logis, terarah, serta mengelola dan menguasai lingkungan secara efektif (Marten Pali, 1993)
Kesimpulan IQ :
q  Frustasi dan kegagalan dalam bekerja dapat berkurang jika pelaku profesi mencari informasi dangan berbagai cara/strategi bekerja, dengan berbagai alternative, banyak pikiran untuk keberhasilan dalam berkarya.
q  Situasi yang kondusif untuk bekerja bisa diciptakan melalui pemberian motivasi atau menumbuhkan motivasi diri sendiri dengan konsep bekerja yang berfokus pada kelebihan-kelebihan yang dimiliki setiap individu.
Pengertian EQ/ Kecerdasan Emosi
q  Emosi adalah letupan perasaan seseorang
q  Kemampuan untuk mengenali perasaan sendiri, perasaan orang lain, memotivasi diri sendiri, mengelola emosi dengan baik dan berhubungan dengan orang lain (DANIEL GOLDMAN).
q  Kemampuan mengerti dan mengendalikan emosi (PETER SALOVELY  & JOHN MAYER)
q  Bertanggung jawab atas harga diri, kesadaran diri, kepekaan sosisl dan adaptasi sosial (SEAGEL).
Aspek EQ (menurut Salovely & Goldman) ada lima:
  1. Kemampuan mengenal diri (kesadaran diri).
  2. Kemampuan mengelola emosi (penguasaan diri).
  3. Kemampuan memotivasi diri.
  4. Kemampuan mengendalikan emosi orang lain.
  5. Kemampuan berhubungan dengan orang lain (empati).
Perilaku Cerdas Emosi :
q  Menghargai emosi negative orang lain.
q  Sabar menghadapi emosi negative orang lain.
q  Sadar dan menghargai emosi diri sendiri.
q  Emosi negative untuk membina hubungan.
q  Peka terhadap emosi orang lain.
q  Saat emosional adalah saat mendengarkan.
EQ Tinggi adalah
q  Berempati
q  Mangungkapkan dan memahami perasaan.
q  Mengendalikan amarah.
q  Kemandirian.
q  Kemampuan menyesuaikan diri.
q  Disukai
q  Kemampuan memecahkan masalah antar pribadi.
Kesimpulan EQ :
q  EQ dianggap sebagai persyaratan bagi kesuksesan pribadi.
q  Alasan utamanya adalah masyarakat percaya bahwa emosi-emosi sebagai masalah pribadi dan tidak memiliki tempat diluar inti batin seseorang juga batas-batas keluarga.
q  Dr. DANIEL GOLEMAN memberikan satu asumsi betapa pentingnya peran EQ dalam kesuksesan pribadi : 90 % prestasi kerja ditentukan oleh EQ.
q  Pengetahuan dan teknis hanya berkontribusi 4 %
Membangun benteng untuk mencapai keterampilan Emosional (Dr Patricia Patton)
  1. Paham pentingnya peran emosi dan pemahaman yang memungkinkan anda merasakan perbedaan besar dalam bagaimana kita mengendalikan emosi.
  2. Mengekspresikan kanyataan bahwa tidak seorangpun memiliki perasaan yang sama tentang persoalan yang serupa.
  3. 3.Mengekang emosi adalah tindakan yang tidak sehat yang dapat mengarahkan kita kepada hal-hal yang negative.
  4. 4. Mempertajam intuisi pemecahan masalah.
  5. 5. Mengetahui keterbatasan diri sendiri.
  6. 6. Memungkinkan orang lain menjadi diri sendiri.
  7. 7. Mengetahui diri sendiri dan menghargai potensi yang kita miliki.
  8. 8. Mengetahui pentingnya kasih sayang, perhatian,dan berbagi bersama.
Menurut Robert K Cooper, PH.D
q  Meningkatkan kecerdasan dengan “masuk kedalam hati dan keluar dari fikiran”.
SQ (SPIRITUAL QUOTIENT)
q  Spiritual adalah inti dari pusat diri sendiri.
q  Kecerdasan spiritual adalah sumber yang ilhami, menyemangati dan mengikat diri seseorang kepada nilai-nilai kebenaran tanpa batas waktu (Agus N. Germanto, 2001)
Menurut VICTOR FRANK (PSIKOLOG)
q  Pencarian manusia akan makna hidup merupakan motivasi utamanya dalam hidup.
q  Kearifan spiritual adalah sikap hidup arif dan bijak secara spiritual, yang cenderung lebih bermakna dan bijak, bisa menyikapi segala sesuatu secara lebih jernih dan benar sesuai hati nurani kita, kecerdasan spiritual “SQ”.
Ciri – Ciri SQ Tinggi :
  1. Memiliki prinsip dan visi yang kuat.
  2. Mampu melihat kesatuan dalam keanekaragaman.
  3. Mampu mengelola dan bertahan dalam kesulitan dan penderitaan.
  4. Mampu memaknai setiap sisi kehidupan.
  5. MAmpu mengelola dan bertahan dalam kesulitan dan penderitaan.
a.       Memiliki Prinsip dan Visi Yang Kuat :
b.      Prinsip adalah suatu kebenaran yang hakiki dan fundamental berlaku secara universal bagi seluruh umat.
c.       Prinsip merupakan pedoman berprilaku, yang berupa nilai-nilai yang permanen dan mendasar.

3 prinsip utama bagi orang yang spiritualnya tinggi :
q  Prinsip kebenaran.
q  Prinsip Keadilan.
q  Prinsip Kebaikan.
Suatu ungkapan seorang pakar :
q  “NO RELIGION WITHOUT MORAL, NO MORAL WITHOUT LAW”
q  Oleh karena itu SDM sebagai pelaksana suatu profesi haruslah yang beraga dalam arti beriman dan bertakwa, bermoral dalam arti taat pada hukum.
CQ (CREATIVITY QUOTIENT)
KECERDASAN KREATIVITAS
q  Adalah potensi seseorng untuk memunculkan sesuatu yang penemuan-penemuan baru dalam bidang ilmu dan teknologi serta semua bidang dalam usaha lainnya.
GUIL FORD mendeskripsikan
5 ciri kreativitas :
  1. Kelancaran : Kemampuan memproduksi banyak ide.
  2. Keluwesan : Kemampuan untuk mengajukan bermacam-macam pendekatan jalam pemecahan masalah.
  3. Keaslian : Kemampuan untuk melahirkan gagasan yang orisinil sebagai hasil pemikiran sendiri.
  4. Penguraian : Kemampuan menguraikan sesuatu secara terperinci.
  5. Perumusan Kembali : Kemampuan untuk mengkaji kembali suatu persoalan melalui cara yang berbada dengan yang sudah lazim.
Kreativitas terdiri dari dua unsur :
  1. Kepasihan (kemampuan menghasilkan sejumlah gagasn dan ide prmecahan masalah dengan lancar).
  2. Keluwesan (Kemampuan untuk menemukan gagasan yang berbeda dan luar biasa untuk memecahkan suatu masalah )
Hambatan untuk menjadi Kreatif :
q  Kebiasaan, waktu, dibanjiri masalah, tidak ada masalah, takut gagal, kebutuhan akan sebuah jawaban sekarang, kegiatan mental yang sulit diarahkan, tahut bersenang-senang, kritik orang lain.
Beberapa cara memunculkan gagasan kreatif yaitu :
  1. Kuantitas gagasan.
  2. Teknik brainstorming.
  3. Sinektik.
  4. Memfokuskan tujuan.
Kesimpulan CQ :
q  SDM sebagai pelaksana suatu profesi dengan tingkat kecerdasan kreativitas (CQ) yang tinggi, adalah mereka yang kreatif, mampu mencari dan menciptakan terobosan-terobosan dalam membatasi berbagai kendala atau permasalahan yang muncul dalam lembaga profesi yang mereka geluti.



Manajemen waktu

Manajemen waktu
       Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, manajemen adalah penggunaan sumber daya secara efektif untuk mencapai sasaran. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, waktu merupakan seluruh rangkaian saat ketika proses, perbuatan, atau keadaan berada atau berlangsung.
       Manajemen waktu adalah menyelesaikan sesuatu dengan lebih cepat dan bekerja lebih cerdas (Davidson, 2001, h.6). menurut Orr (dalam Saputro, 2006, h. 21), manajemen waktu diartikan sebagai penggunaan waktu seefisien dan seefektif mungkin untuk memperoleh waktu maksimal. Taylor (1990, h. 9) mengatakan bahwa manajemen waktu adalah pencapaian sasaran utama kehidupan sebagai hasil utama kehidupan sebagai hasil dari menyisihkan kegiatan-kegiatan yang tidak berarti yang sering memakan banyak waktu.
       Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa manajemen waktu adalah proses pencapaian suatu sasaran atau tujuan tertentu yang telah ditentukan dalam kurun waktu tertentu dengan menggunakan sumber daya secara efektif dan efisien, seperti manusia, uang, perlengkapan, bahan-bahan, dan metode-metode tertentu serta dengan menyisihkan kegiatanya.
Alasan mengapa manajemen waktu itu penting
       Mengatur waktu secara rapi dan efektif bukanlah pekerjaan yang mudah apalagi berupaya untuk mentaatinya secara konsisten dan persisten. Sebagai anak muda dan mahasiswa anda pasti akan memiliki sekian banyak kegiatan dan tantangan baru, peran dan sekaligus tanggung jawab serta prioritas lain yang harus anda lakukan. Semua kegiatan dan tuntutan itu akan selalu bersaing merebut waktu dan perhatian anda. Masa adaptasi dari masa remaja yang sebelumnya menjalani pendidikan menengah ke masa dewasa muda yang mulai merintis pendidikan tinggi di perguruan tinggi membuat dan menuntut terjadinya perubahan besar di dalam menata manajemen waktu anda. Perubahan besar itu antara lain karena beberapa hal berikut ini:
 
       Meningkatnya peran dan tanggung jawab untuk belajar mandiri;
       Banyaknya aktivitas baru yang harus diikuti, misal olah raga baru, asosiasi mahasiswa dan/atau kelompok belajar baru, kegiatan kemahasiswaan di dalam atau di luar kampus;
       Teman-teman dan pengalaman baru;
       Tuntutan untuk lebih banyak mengambil putusan mandiri tanpa campur tangan dari orang tua atau keluarga;
       Tempat tinggal dan lingkungan baru;
       Kebutuhan yang lebih besar untuk misalnya melakukan hal-hal rutin sehari-hari secara mandiri, misal berbelanja, memasak, mencuci, membersihkan kamar, membayar beberapa tagihan rutin;
       Mungkin pula anda harus bekerja paruh waktu atau mengurus keluarga yang tinggal bersama anda.
BAGAIMANA CARA MEMPERBAIKI MANAJEMEN WAKTU?
       Kunci dari manajemen waktu adalah perencanaan (planning)! Tanpa ini, anda tidak akan pernah berhasil menata waktu apalagi meraih hasil optimal. Betapapun enggannya anda karena terkesan membosankan, namun menyusun daftar panjang kegiatan ini-itu yang harus dilakukan, menyisihkan waktu sejenak untuk berpikir mana dari daftar itu yang harus dipilih terlebih dahulu untuk dilaksanakan esok hari, lusa, minggu depan atau bulan depan, adalah momen paling kritis bagi anda untuk mengontrol waktu ‘hidup’ anda sendiri.
       Berikut ini langkah-langkah untuk membantu anda menyusun atau menata manajemen waktu:
       Buatlah buku agenda atau kalender atau catatan khusus, baik secara manual ataupun elektronik;
       2.  Tulis semua tanggal, hari, waktu yang berkaitan dengan kegiatan akademik anda. Misal, tanggal ujian tengah dan akhir semester, tanggal paling akhir menyerahkan tugas kelas, tanggal terakhir batas pembayaran uang kuliah, tanggal perwalian akademik dengan dosen wali, tanggal pendaftaran rencana studi, dstnya;
       3. Tulis semua tanggal, hari, dan waktu untuk kegiatan yang bersifat sosial dan personal. Misal, kapan punya janji untuk konsultasi ke dokter, kapan harus bayar tagihan listrik, tagihan uang sewa kamar, jadwal kompetisi olah raga, jadwal untuk pulang ke rumah orang tua di daerah, atau untuk berkunjung ke sanak famili, dstnya;
  Susun prioritas kegiatan yang terdapat di dalam daftar b dan c di atas, mulai dari yang paling utama hingga paling tidak utama, sehingga menghasilkan sebuah jadwal rutin mingguan. Contoh, anda dapat menyusun jadwal dengan membagi serangkaian kegiatan anda ke dalam 4 (empat) kelompok yaitu:
       Aktivitas akademik yang sudah ‘fixed’ (sebagai prioritas paling utama):
       Jadwal kuliah kelas
       Jadwal praktikum
       Jadwal ke perpustakaan
       Jadwal tutorial wajib
       Jadwal belajar mandiri (di luar kelas) harian
       Aktivitas sosial atau personal yang sudah ‘fixed’ (juga sebagai prioritas paling utama):
       Jadwal rutin makan, minum obat
       Jam tidur
       Waktu berolah raga
       Jadwal beribadah, perjalanan ‘mudik’
       Merawat hewan peliharaan
       Aktivitas akademik pendukung (sebagai prioritas tetapi peringkat di bawah paling utama):
       Jadwal diskusi kelompok untuk membuat tugas kelas
       Jadwal mentoring (tentatif alias tidak diwajibkan oleh fakultas)
       Aktivitas sosial atau personal pendukung (penting tetapi bukan prioritas utama):
       Jadwal berkunjung ke sanak famili dan teman
       Jadwal berbelanja bahan makanan, mencuci pakaian, membersihkan kamar
       Nonton pertunjukan konser musik, teater, kompetisi olah raga
       Jadwal ke museum, pertemuan pemuda di lingkungan tempat tinggal
       Jadwal rapat dalam organisasi kemahasiswaan
       Jadwal untuk berkomunikasi rutin dengan orang tua yang tidak tinggal serumah dengan anda
  PEDOMAN MENYUSUN MANAJEMEN WAKTU
       Cukupkan waktu tidur antara 6 - 8 jam/per hari;
       Upayakan jadwal aktivitas anda berlangsung antara pukul 06.00 - 22.00 WIB;
       Jadwalkan bahwa waktu belajar mandiri anda minimal 20 jam/per minggu (di luar waktu kuliah di kelas);
       Rencanakan waktu belajar mandiri maksimum 10 jam/per hari;
       Rencanakan waktu belajar mandiri untuk setiap subyek atau topik maksimum 5 jam/per hari;
       Selang-seling topik belajar mandiri secara teratur jika anda misalnya memutuskan bahwa dari jam 07.00 hingga 13.00 adalah waktu belajar mandiri (maksudnya anda tidak menghabiskan waktu 6 jam hanya untuk belajar satu topik);
BAGAIMANA MENGHINDAR MENJADI PROCRASTINATOR?
       Procrastinator adalah orang yang amat suka menunda pekerjaan hingga jelang hari atau menit akhir dari batas waktu. Tindakan menunda pekerjaan hingga jelang dead-line disebut procrastination. Jika hal ini dibiarkan berlangsung terus menerus jelas akan menjadi kebiasaan belajar yang buruk. Bahkan, kebiasaan ini akan terus membudaya di saat anda sudah bekerja sebagai profesional atau pengemban profesi yang akibatnya adalah kinerja anda tidak akan optimal, stress berat, berdampak buruk pada kesehatan fisik hingga kegagalan. Oleh karena itu, biasakan diri anda untuk tidak menjadi procrastinator. Bagaimana caranya? Beberapa petunjuk berikut ini mungkin dapat anda lakukan:
       Biasakan belajar atau bekerja berdasarkan agenda
       Jika anda memulai mengerjakan suatu tugas besar seketika pada saat anda merasa siap atau berada di bawah tekanan harus selesai karena esok adalah tenggat waktu penyelesaian, maka memang mungkin anda akan berhasil, tapi ingat tidak selalu akan berhasil.
       Jadi, mulailah dari hal kecil sejak awal. Cobalah untuk mengurai atau menjabarkan satu tugas besar menjadi beberapa tahap atau bagian kecil yang memungkinkan anda untuk segera mengerjakannya sedini mungkin


PROSES INTERPERSONAL DAN KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI

PROSES INTERPERSONAL DAN KOMUNIKASI  DALAM ORGANISASI
APA PERBEDAAN  INTRAPERSONAL DENGAN INTERPERSONAL
          INTRAPERSONAL :
      Antar Individu dengan diri sendiri
          INTERPERSONAL :
      Antar satu orang dengan orang lain
Penelitian menunjukkan 90% kegagalan eksekutif disebabkan oleh interpersonal skill
PENGERTIAN
          Keterampilan yang digunakan oleh seseorang ketika berinteraksi dengan orang lain
        Adanya team work telah meningkatkan kebutuhan setiap karyawan untuk mampu bekerja secara efektif  dengan orang lain
        Ada kecenderungan organisasi untuk mencari karyawan-karyawan yang memiliki keterampilan interpersonal untuk membantu organisasi dalam berkompetisi
          Antar karyawan
          Pelanggan
          Supplier
Stakeholder
KOMUNIKASI

Transisi informasi dan pemahaman melalui penggunaan symbol-symbol dari satu orang atau kelompok ke pihak lain
PROSES KOMUNIKASI
https://encrypted-tbn1.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcSDVZa0J3IYy3N4OeXAHfer9xgB91E0sAbs8xk7-UbYgA5Ankt-
Bagaimana  perannya dalam dunia kerja
KOMUNIKASI VERBAL
          Penyampaian pesan dengan menggunakan kata-kata
        Tertulis
        Lisan
Komunikasi verbal sering diikuti oleh komunikasi nonverbal
  •                 Relevan
  •                 Tidak relevan
KOMUNIKASI NONVERBAL
Komunikasi yang tidak menggunakan kata-kata tetapi dengan menggunakan petunjuk fisik
Petunjuk Fisik
          Gerakan kepala
          Wajah
          Gerakan mata
          Sikap tubuh
          Gerak tubuh
          Jarak
          Intonasi suara
          Pakaian yang dikenakan
HASIL PENELITIAN

Ekspresi wajah dan gerakan mata memberikan informasi mengenai jenis emosi yang terjadi, sedangkan jarak, sikap tubuh dan gerak tubuh mengindikasikan intensitas emosi

Ketika pesan verbal dan nonverbal  saling  bertentangan, maka penerima pesan cenderung lebih mempercayai pesan nonverbal
KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI
          Komunikasi ke bawah
          Komunikasi ke atas
          Komunikasi horizontal
          Komunikasi diagonal
JENIS KOMUNIKASI EKSTERNAL
          Hubungan masyarakat
          Periklanan
          Promosi
Survei konsumen
HAMBATAN KOMUNIKASI
          Kerangka referensi
          Mendengarkan selektif
          Pertimbangan nilai
          Kredibiltas sumber informasi
          Penyaringan informasi
          Bahasa dalam kelompok
          Perbedaan status
          Kelebihan muatan komunikasi
CARA MENINGKATKAN KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI
          Menindakanjuti
          Mengatur alur informasi
          Memanfaatkan umpan balik
          Empati
          Repetisi
          Mendorong rasa saling percaya
          Pengaturan waktu yang efektif
          Penggunaan bahasa yang sederhana


EMOSI DAN KECERDASAN EMOSI

EMOSI DAN KECERDASAN EMOSI
PENGERTIAN EMOSI
The Lexicon Webster Dictionary:
Emotion (n) Latin : Emovere (pp. Emotus): moving out, stir up.
     An affective state of consciousness in which joy, sorrow, fear,hate or the like is experienced: distinguished from ; any agitated or intense state of mind, usually  with concurrent  psychological changes; an occurrence of this; that bring about any intense  state of feeling.
Oxford English Dictionary: setiap kegiatan atau pengolahan pikiran, perasaan,nafsu,setiap keadaan mental yang hebat dan meluap-luap.
Emosi itu baik atau ...?

Ø  Emosi menggambarkam perasaan manusia menghadapi berbagai situasi yang berbeda (Atkinson)
Ø  Emosi adalah motus anima, yg berarti “Jiwa yg menggerakkan  kita”
Ø  Suatu keadaan perasaan yang hebat dan meluap-luap, seperti kegembiraan,ketakutan, kebencian dsb, yang menggerakkan seseorang bertindak lebih jauh.
Ø  Berlaku sbg sumber energi ,autentisitas dan semangat manusia yg paling kuat, sumber kebijakan intuitif.
Ø  Emosi dasar manusia

Clifford Morgan, Richard King (1956):
Ø   Gembira; Takut; Marah
Atkinson (1983)
Ø   Menyenangkan
 Tidak menyenangkan
Paul Ekman, Richard Lazarus:
Ø   Bahagia ; Sedih; Kaget; Jijik; Marah; Takut
Daniel Goleman:
Ø  Amarah;
Ø  Kesedihan
Ø  Rasa takut
Ø  Kenikmatan;
Ø  Cinta,
Ø  Terkejut
Ø  Jengkel
Ø  Malu
DEFINISI KECERDASAN EMOSIONAL
Cooper :
Kemampuan merasakan , memahami dan menerapkan secara efektif daya dan kepekaan emosi sbg sumber energi, informasi, koneksi dan pengaruh yg  manusiawi
ANATOMI KECERDASAN EMOSI
KORTEX:
*       Memberi makna apa yg  kita serap
*       Mengatur fungsi penglihatan,memori jangka panjang
*       Bagian ini membuat kita memiliki          perasaan akan perasaan kita      sendiri,memahami,menganali                  sis mengapa punya perasaan            ttt
HIPPOCAMPUS:
*       Tempat proses pembelajaran, disimpannya emosi
*       Pemicu bagi reaksi emosi Amigdala
AMIGDALA:
*       Pusat pengendali emosi
*       Pemicu reaksi
PERSPEKTIF PERUBAHAN MAKNA KATA “EMOSI”
l  KONVENSIONAL
*      Lambang kelemahan
*      Tidak boleh ada dlm bisnis
*      Harus dihindari
*      Membingungkan
*      Harus dipisahklan
*      Hindari orang yg emosional
*      Hanya pikiran yg diperhatikan
*      Menggunakan kata tanpa emosi
*      Mengganggu penilaian objektif
*      Mengalihkan perhatian
Tanda kerentanan
l  HIGH PERFORMANCE
*      Lambang kekuatan
*      Penting dalam bisnis
*      Emosi memicu semangat
*      Memperjelas
*      Harus dipadukan
*      Mencari orang emosional
*      Emosi harus didengar
*      Menggunakan kata emosional
*      Penting unt penilaian yg baik
*      Memotivasi kita
*      Membuat kita hidup
Seberapa pentingkah mengenali emosi
l  Berperan sbg “silent language”
l  Berperan sbg inner moral/kompas etika dlm bersikap
l  Membantu proses pengambilan keputusan
l  Sarana komunikasi untuk berhubungan dgn yang lain
l  Memungkinkan inner self kita berbicara kepada kita dan mengatakan apa sesungguhnya yg kita butuhkan
MENGAPA “Kl E” MENJADI PENTING
          Kecerdasan emosional tidak muncul dari pemikiran intelek yang jernih, tapi dari dari pekerjaan hati nurani manusia.
          Fungsinya luar biasa
          Pembangkit Energi ( Energizer )
          Pembawa Informasi (Messenger )
          Memperkuat Pesan ( Revealer )
Menjaga Homestatis ( Keseimbangan
MATA RANTAI YG HILANG
Russel Ackkof,Chris Agyis, Peter Senge, Abraham Zaleznik,Henry Mintzberg:
                                Intuisi merupakan mata rantai manajemen          yg hilang…
                                Orang dengan penguasaan diri yang sangat         tinggi tidak mampu lagi memilih antara nalar       dan intuisi,atau antara pikiran dan hati…
KECERDASAN EMOSIONAL
*      Istilah ini pertama kali dipakai tahun 1990 oleh:
*      Peter Solevey (Yale University)
*      John Meyer University of New Hamshire)
*      Menjadi populer berkat buku Daniel Goleman: “Emotional Intelligence: Why It Can Matter More Than IQ” (1995)
*      Didefinisikan sebagai : “Kemampuan untuk mengidentifikasi, memahami, mempergunakan serta mengatur emosi di dalam dikehidupan”
Teori Emotional Inteligence
l  IQ bukan satu satunya kecerdasan
Beragamkonsep kecerdasan
  1. Kecerdasan  emosi ( EI) ; Emotional Quoetient(EQ)
  2. Creative quotient(CQ)
  3. Adversity quotient(AQ)
  4. Spiritual quotient(SQ)
  5. Zohar dan Marshall (2001) 
  6. SQ merupakan kecerdasan tertinggi dan
  7. Yang dibutuhkan untuk menfungsikan
  8. IQ dan EQ merupakan landasan
Gardner tentang KISVILMEN (Multiple intelligences
  1. Kinestetik (Kecerdasan Mengolah Tubuh, Mengekspressikan Melalui Gerak)
  2. Intra Personal(kemampuan Di Bidang Pemahaman Terhadap Perasaan Diri Sendiri)
  3. Spasial/visual(kemampuan Berfikir Mengamati)
  4. Verbal/ Linguistik(kecerdasan Di Bidang Bahasa)
  5. Inter Personal (kecerdasan Untuk Melihat Sesuatu Dari Sudut Pandang Orang Lain)
  6. Logic Matematics(kecerdasan Mengatur Pola Pikir Logis)
  7. Music ( Kecerdasan Dalam Menangkap Bunyi)
  8. Ekstensial(kecerdasan Di Bidang Spiritual)
  9. Naturalis (Kecerdasan Dlm Hal Kerjasama Dan Menyelaraskan Diri Dengan Alam)